Kamis, 23 Juni 2011

Kapan Saat Tepat Membeli Emas?

Harga dinar sekarang berapa? Atau LM harganya hari ini berapa ya? Begitu pertanyaan yang sering muncul ke kami salamdinar. Akan tetapi, ketika diberitahu harga entah mengapa beberapa orang mengurungkan niat. Pekan lalu ketika harga emas menurun tajam. Dinar saja menyentuh angka 1.858.000, ada saja orang yang menunda pembeliannya karena berharap harga turun. Tapi apa yang terjadi? Apa daya harga emas semakin naik bahkan menyentuh harga 1.908.000.

Kita kembali ke niat awal kita saja. Mindsetnya diluruskan kembali. Membeli atau investasi emas itu dalam rangka menabung aset. Kok menabung? Hal pertama yang perlu kita luruskan adalah definisi menabung. Sejak kecil kita memahami bahwa yang namanya menabung itu adalah menabung uang. Padahal menabung itu bisa menabung atau menyimpan aset dalam bentuk apa saja. Bisa rumah, tanah, uang, emas dll. Ketika kita membeli dinar atau emas maka yang kita lakukan untuk mengalihkan tabungan, dari yang biasa menabung uang kertas menjadi menabung dinar atau emas. Hal ini dilakukan untuk investasi jangka panjang. Untuk itulah, dana yang dipakai adalah sebaiknya dana yang tidak akan digunakan sampai minimal 6 bulan kedepan.

Kapan saat yang tepat membeli emas?? Ya, saat ada dana untuk itu. Berapa pun harga saat itu maka tidak akan menjadi masalah. Toh, walaupun harga dinar atau emas LM saat kita beli itu harga mahal, nantinya juga akan naik. Masih ingat kan kalau kenaikan emas itu 20-25% per tahunnya. Kerugian membeli emas itu hanyalah satu yaitu ketika telat membeli. Kita hanya akan bisa menyesal ketika menunda membeli dinar/emas saat tau harganya semakin tinggi.

Saat harga emas naik, kita punya 2 pilihan:
-        Buru-buru membeli mumpung ada uangnya atau
-        Menunda (berharap akan turun)
Tetapi apa jadinya kalau harga emas itu semakin naik sehingga semakin tidak terjangkau?

Saat harga emas turun, kita kembali punya 2 pilihan:
-        Beli mumpung murah atau
-        Menunda (berharap akan turun)
Apa jadinya kalau harganya malah naik lagi?

Si penunda lagi-lagi kehilangan momentum, tetap gak jadi beli.

Kesimpulan:
Orang yang segera action itulah yang RIGHT (kanan, benar), dan yang selalu menunda itulah yang LEFT (kiri, ketinggalan).

Wallahu ‘alam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar